Yogyakarta, Jul 28, 2025 – Pemerintah Kota Yogyakarta tengah mengkaji penerapan layanan valet parking sebagai solusi strategis untuk menertibkan praktik parkir liar di sepanjang kawasan Sumbu Filosofi. Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menyatakan beberapa titik yang kerap digunakan untuk parkir sembarangan — meski sebenarnya terlarang — kini menjadi fokus potensial untuk sistem valet dprd.jogjakota.go.id+12Suarajogja.id+12jogja.antaranews.com+12.
Dalam skema yang sedang dipertimbangkan ini, petugas akan secara langsung mengarahkan kendaraan menuju lokasi parkir resmi yang telah ditentukan oleh pemerintah. Pengguna hanya perlu menitipkan mobil kepada petugas, yang kemudian akan memarkirnya di tempat khusus. Pendekatan ini dinilai sangat cocok untuk kawasan padat dengan arus lalu lintas tinggi, yang selama ini sulit dikontrol secara konvensional Republika Online+3Kabar Sleman+3jogja.antaranews.com+3.
📍 Fokus Penataan Kawasan Sumbu Filosofi
Valet parking akan diterapkan di titik-titik vital di sepanjang koridor Sumbu Filosofi. Kawasan ini terkenal dengan konsentrasi wisatawan dan aktivitas publik yang tinggi, sehingga menjadi lokasi rawan buruknya penataan parkir. Inisiatif ini dilihat sebagai respons langsung terhadap meningkatnya publikasi praktik “nuthuk” dan parkir ilegal yang merugikan citra kota sebagai destinasi wisata unggulan Instagram+6Republika Online+6Kabar Sleman+6.
💳 Percepatan Digitalisasi Parkir dengan QRIS
Secara bersamaan, Pemkot Yogyakarta juga mempercepat transisi pembayaran parkir dari sistem tunai ke sistem digital menggunakan QRIS. Dengan satunan digital, biaya parkir otomatis tampil sesuai regulasi zona dan durasi, sehingga menekan peluang pungutan liar atau tarif tidak wajar (nuthuk) yang marak terjadi VOI+9Suarajogja.id+9Suarajogja.id+9.
Data terkini menyebutkan bahwa dari lebih 700 titik parkir tepi jalan di Yogyakarta, baru sekitar 10 titik yang telah mengadopsi sistem pembayaran digital. Hasto menargetkan agar pada akhir tahun 2025, jumlah lokasi dengan QRIS mencapai sekitar 80% dari total titik parkir yang ada jogjapolitan.harianjogja.com+13Suarajogja.id+13Kabar Sleman+13.
🎯 Dampak & Manfaat Kebijakan
- Menekan parkir liar dan praktik nuthuk: Dengan layanan valet dan pembayaran QRIS, perangkat di lapangan diharapkan lebih terkontrol dan transparan.
- Meningkatkan kenyamanan publik dan wisatawan: Layanan yang sistematis dan non-tunai memperbaiki pengalaman parkir dan memperkuat citra kota.
- Efisiensi pengelolaan pendapatan daerah: Saluran pembayaran yang terintegrasi meminimalisasi kebocoran retribusi parkir jogja.antaranews.com+6JOGLOSEMAR NEWS+6Republika Online+6Suarajogja.id+1Kabar Sleman+1.
🗓️ Proses & Tantangan Implementasi
Skema valet masih dalam tahap kajian dan evaluasi. Berbagai aspek seperti kesiapan infrastruktur, pelatihan petugas, dan mekanisme operasional tengah dipertimbangkan secara serius sebelum diputuskan sebagai kebijakan resmi — meskipun lanjutannya diharapkan progresif dalam tahun berjalan jogja.antaranews.comKabar Sleman.
Terkait target digitalisasi, Hasto mengakui bahwa pencapaian 100% penerapan QRIS dalam satu tahun mungkin tidak realistis. Namun, cakupan 80% dianggap target yang ambisius namun lebih feasible untuk dituntaskan sebelum akhir 2025 JOGLOSEMAR NEWSTvOne News.
✅ Kesimpulan
Pemkot Yogyakarta bergerak proaktif dalam menangani permasalahan parkir liar dan praktik pungutan tidak resmi di ruang publik. Dengan wacana layanan valet parking dan digitalisasi parkir QRIS, langkah pemerintah kota tak hanya modern dan efisien, tetapi juga meningkatkan akuntabilitas serta kenyamanan masyarakat dan wisatawan. Realisasi penuh dari kebijakan ini akan menjadi tonggak penting dalam menata sistem transportasi dan ruang publik di Kota Gudeg.
Jika kamu ingin mengetahui lebih lanjut soal prosedur operasional valet, sosialisasi ke masyarakat, atau rencana pengembangan ke zona lainnya, aku siap membantu cari informasi tambahan!